Air Kita untuk Masa Depan Kita

(http://ghozaliq.com)
Wah, KOMPAS MUDA dan AQUA ngadain Kompetisi Web Kompas MuDA & Aqua nih. Beberapa tahun lalu gue sempet ikut tapi nggak menang (curhat colongan, he he). Tapi di edisi kali ini gue harus menang, walaupun harus mendaki gunung Merapi dan mengarungi tujuh samudra (waduh lebayku kumat, he he). Tidak ada gunanya gue bertahun-tahun ngeblog tapi nggak menang (obsesi yang mustahil terjadi).

Tema blog kali ini it's about us, "Air untuk Masa Depan". Wuih, ndengerin air aja bikin kita haus, he he soalnya hawa di tempat gue lagi panas-panasnya. Air juga ada berlimpah ruah bagaikan hamparan rumput di stadion, eh sorry nggak nyambung, he he. Biasa... gue kan suka bercanda, apalagi ngelucu, he he. Tu kan gue suka ketawa sendiri (ups!).



MuDAers, air itu sangat penting bagi makhluk hidup (di buku biologi juga ada, atuh!). Ehm... sekarang gue mulai serius nih. Sekali lagi, air itu penting bagi makhluk hidup. Nah, MuDAers, gue mau ngebahas air yang penting bagi manusia.


Di sini, di Daerah (yang katanya) Istimema Yogyakarta, atau cukup dipanggil Jogja aja (eh, kayak orang aja dipanggil-panggil, he he), air itu sangat berlimpah. Air itu berasal dari sungai yang membelah daerah istimewa ini. Asal air juga datang dari air hujan yang turun mengairi persawahan luas yang membentang Jogja, bukan di kota lho!

MuDAers, tau kan kalo pada tanggal 26 Oktober kemarin gunung Merapi meledak? eh, bukan meledak tapi meletus, he he (tu kan ketahuan kalo gue suka bercanda, ha ha ha). Nah, setelah berhari-hari gunung itu meluapkan emosinya (di Bahasa Indonesia namanya majas personifikasi, he he), gunung itu memberikan harta karun berupa lahar dingin. Lahar itu membuat sungai yang membelah kota Jogja meluap, oh tidaaak! Otomatis warga yang tinggal di pinggiran sunga Code khususnya pada kalang kabut, heboh, mondar-mandir tak karuan, tersesat, terkurung (lebay mode: on) karena rumah mereka terendam, oh tidaaak! Dari sinilah gue amat sangat terlalu prihatin, udah airnya keruh ditambah banjir, waduh.


Alhasil para warga pun berbondong-bondong pada membuat tanggul guna mencegah air yang keruh itu masuk rumah mereka (ah, gue sok tau nih). Yang jadi pikiran (sok mikir), gimana mereka mandi, minum, nyuci baju ya? Bukankah mereka bergantung pada sungai itu. Walaupun udah pake sumur, namun tetep aja airnya keruh, aduh kasihan banget.


Lain lagi masalahnya dengan wilayah Gunung Kidul, atau kalo wilayah luar Jogja misalnya Nusa Tenggara, walaupun gue belum pernah kesana tapi taulah keadaan di sana melalui surfing di internet memanfaatkan mbah Google, he he. Keadaannya kalo nggak salah kering kerontang. Airnya susah sekali didapat. Apalagi kalo urusan air bersih, waduh langka. Kalo di pegunungan, yang tidak punya sumur bakalan kewalahan. Apalagi kalo harus nimba, wah airnya ada jauh di bawah tanah.



Di daerah lain, masih banyak yang kekurangan air. Sungguh ironis, mengingat negara kita 2/3-nya adalah air (sok tau gitu). Seharusnya kita itu kaya akan air.


Air itu kebutuhan penting manusia, kalo kita nggak minum berarti kita nggak dapat hidup. Nah, MuDAers setelah ngeliat iklan di televisi mengenai program Aqua, gue seneng banget. Ternyata ada juga perusahaan besar yang mau terjun langsung ke daerah pelosok yang kekurangan air untuk membantu mereka. Ini tidak akan berlangsung jika tanpa para konsumen yang tau betapa pentingnya air untuk masa depan. Dengan ikut menyukseskan program ini nih, kita cukup beli Aqua. Kayaknya ngiklan banget ya gue? Menurut gue sih ngiklan cuma 10% lah mengingat Aqua adalah perusahaan air minum yang hasil produksinya sempurna apalagi nama Aqua udah nggak asing lagi di telinga kita-kita, iya nggak? Yang nggak setuju jangan baca postingan ini, he he (gue kejam banget ya). Nah, dengan membeli Aqua, selain mendapatkan kualitas air yang jernih, kita dapat ikut serta membantu saudara-saudara kita yang sedang ngebutuhin air bersih. Jika air terus ada, air akan terus ada.



1 Liter untuk 10 Liter. Itulah program Aqua yang baik bagi kita semua, orang Indonesia. Dengan membeli 1 Liter Aqua, kita dapat menyumbang 10 Liter air bersih, betul tidak? Makanya cukup simpel, kan?


MuDAers, semoga dengan adanya kompetisi ini. Dunia internet tidak lagi dirajai oleh situs-situs yang menyesatkan. Melalui kompetisi ini juga diharapkan para MuDAers dapat memanfaatkan internet dengan sehat. Ngomong-ngomong, kok gue jadi ngebicarain kompetisi ini ya dibanding temanya, ha ha ha (waduh, ketahuan kalo gue ngincer jadi juara, ssstt...!!!).



Nah, MuDAers itulah postingan gue tentang pentingnya air untuk masa depan. Kita itu sebagai generasi penerus bangsa, harus menjaga kelestarian dan kemurnian air. Jangan cemari air dengan bahan-bahan yang berbahaya! Kalo air udah dikasih bahan berbahaya, bahayalah kita. Jangan juga membuang sampah sembarangan! Kalo sampah udah menjejali sungai, hati-hati deh, air pasti akan mengamuk dan membuat kita menderita. Jangan lupa untuk menjaga salinitas air, jangan dekatkan air bekas pembuangan seperti air comberan dengan sumur, nanti bisa bahaya juga, tau nggak!? Air itu harus kita jaga kejernihannya jangan sampai berubah warna, karena pasti manfaatnya berubah pula. Hmm... kok gue kayak pemerintah, yang kerjaannya memerintah melulu, ups! Semoga setelah kalian para pemuda Indonesia harapan bangsa ngebaca tulisan gue yang amburadul (di Bahasa Indonesia namanya majas litotes, merendah, he he), MuDAers dapat menyadari betapa pentingnya air untuk masa depan. Juga dapat terus menjaga kelestarian air dan supaya air bersih terus ada di seluruh Indonesia dan dunia. Sekian dulu dari saya, bravo MuDAers Indonesia! (Achmad Muchtar)

Komentar