Lelaki yang Mendadak Ingin Bisu

(http://www.circlecinema.com)
Judul film: Oldboy
Judul asli: Oldeuboi
Negara: Korea Selatan
Tahun: 2003
Sutradara: Park Chan-Wook
Pemain: Min Sik Choi, Hye-jeong Kang dan Ji-tae Yu
Durasi: 120 menit
Nilai: 4,5/5 


OLDBOY merupakan film Korea Selatan adaptasi komik Jepang karya Tsuchiya Garon (1996). Oldboy merupakan salah satu film dari trilogi berdarah bersama Simpathy for Mr. Vengeance dan Simpathy for Mrs. Vengeance yang dikenal sebagai “Vengeance Trilogy” karya Park Chan-Wook, dari ketiganya Oldboy-lah yang paling berkesan di benak penontonnya. Film Oldboy di-release tahun 2003, mendapat kritikan positif dan sambutan meriah di festival film paling bergengsi di dunia, Cannes dan berhasil meraih Grand Prix di Festival de Cannes tahun 2004, film ini juga banyak meraih penghargaan internasional lainnya.

Ceritanya, seorang laki-laki, Daesu-oh (Min Sik Choi), tengah mabuk dan berbuat ulah di kantor polisi. Awalnya Daesu hanya ingin membawakan sebuah hadiah ulang tahun berupa sayap kecil kepada anak perempuannnya, namun kemudian hilang dan dia diculik oleh orang tak dikenal. Di sekap di ruangan rahasia berpintu besi tebal, Daesu tidak tahu sama sekali alasan mengapa ia di kurung di ruangan itu.

Setahun kemudian ia menyaksikan berita di televisi bahwa istrinya telah dibunuh oleh ia sendiri, padahal ia sendiri tak berdaya di ruangan itu. Sampai 15 tahun telah dilalui di ruangan itu Daesu keluar dengan cara dihipnotis terlebih dahulu agar dia tidak tahu dimana tempat dia di sekap. Keluar dalam keadaan pakaian rapi dan telah kehilangan akal sehatnya, Daesu telah berubah menjadi seorang yang begitu marah dan bersumpah akan membalas siapa dalang dibalik penyekapannya selama ini. Selama mencari kebenaran itu, Daesu bertemu dengan Mido (Hye-jeong Kang), seorang pelayan restoran seafood yang setia membantunya dalam pencarian itu, malah Daesu pun jatuh cinta kepada Mido.

Pelan tapi pasti, dengan petunjuk-petunjuk yang ada, Daesu menemukan siapa orang yang telah mengurungnya selama 15 tahun di ruangan misterius itu, orang itu adalah Woo-jin Lee (Ji-tae Yu). Karena rasa ingin tahunnya, Daesu ditantang oleh Woo-jin Lee selama 5 hari untuk mencari tahu sendiri alasan mengapa ia di sekap selama 15 tahun, setelah itu barulah Daesu bisa melampiaskan dendamnya ke Woo-Jin. Dari sinilah Daesu berusaha menemukan fakta-fakta gila tentang Woo-Jin dan kesalahan-kesalahan dirinya di masa lalu.

Dae-su Oh: Meskipun aku tidak lebih baik daripada binatang buas, bukankah aku memiliki hak untuk hidup?

Sesuatu yang membanggakan dari Korea Selatan. Setelah terkenal dengan drama romantis remaja, saya mencoba mencicipi film Korea yang dipuji Quentin Tarantino ini.

Kisahnya agak rumit namun berkelas. Ketika Oh Dae Su dikurung tanpa mengetahui alasannya, difitnah, disiksa dan sebagainya membuat rasa ingin mengetahui siapa dalang dibalik semuanya menjadi menggebu-gebu dan balas dendam adalah obat penyembuh rasa sakit yang diderita selama 15 tahun. Tentunya menimbulkan pertanyaan tersendiri mengenai siapa dan apa yang menyebabkan seseorang benci hingga mengurungnya selama 15 tahun. Sebuah kisah menarik ketika Dae Su menemukan dalangnya namun ditantang mencari alasannya sendiri.

Sebuah tontonan liar namun menyesakkan. Tipikal film yang nonmainstream. Adegannya dieksekusi melalui nafsu balas dendam Dae Su yang menggebu-gebu. Emosi yang meledak membuat saya merinding. Ada banyak adegan tak lazim namun natural sebagai seseorang yang tidak bebas selama 15 tahun dan punya nafsu tinggi. Hingga kisah romantis ala Korea yang ikut mewarnai kebengalan filmnya. Dari awal hingga paruh menuju akhir memang menarik. Namun sebuah ending tak terduga membelalakkan mata. Mata terbelalak, mulut menganga kemudian menyesakkan.

Berhati-hatilah dalam berbicara, karena mulut bagaikan pedang yang dapat melukai siapa saja. Cinta memang buta, setidaknya kita tidak mudah terjebak dalam kisah cinta instan. Lebih berhati-hati dan banyak berfikir. (Achmad Muchtar)

Komentar