Mengenal dan Memahami Revolusi Komik Melalui Kacamata Scott McCloud

Makalah Achmad Muchtar (Mata Kuliah Sastra Komik, Semester Ganjil 2013/2014) 

BUKU Mencipta Ulang Komik adalah terjemahan dari Reinventing Comics karya Scott McCloud. Scott McCloud adalah  komikus, penulis cerita komik, dan sekaligus pencetus teori komik. Ia telah membuat beberapa buku tentang komik, di antaranya adalah Understanding Comics yang terbit pada tahun 1993, Reinventing Comics yang terbit tahun 2000, dan Making Comics yang terbit pada tahun 2006. Buku pertamanya tentang kajian komik, Understanding Comics, telah menggemparkan dunia perkomikan internasional. Setelah itu, dia menulis buku tentang penjabaran dua belas revolusi yang terjadi di dunia komik, baik dalam produksi maupun menghadapi era internet dan komputer yang berjudul Reinventing Comics.

Reinventing Comics dibeli hak penerbitannya dalam bahasa Indonesia oleh Kepustakaan Populer Gramedia. Buku ini diterjemahkan oleh Damaring Tyas Wulandari Palar dan disunting oleh Andya Primanda dan Arief Ash Shiddiq dengan judul Mencipta Ulang Komik. Buku ini diterbitkan pada Maret 2008 dengan dimensi 17 x 25 cm dengan tebal 258 halaman.

Buku ini tergolong sebagai buku teori yang unik dan berbeda. Teori-teori dan semua tulisannya di dalam buku ini disuguhkan dengan ilustrasi dan balon dialog sehingga secara kasat mata bisa dibilang ini adalah komik seperti komik-komik pada umumnya yang memiliki cerita. Namun, komik dalam buku ini berisi teori dan pengkajian serta tulisan mengenai seluk beluk komik. Walaupun terdapat cerita, tetapi cerita di dalam buku ini bersifat ilmiah dengan data-data yang biasanya ada dalam buku-buku ilmiah. Sebagai contoh, seperti pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Penggalan isi buku Mencipta Ulang Komik

Di dalam buku ini pun, pengarang memperkenalkan diri juga dengan menggunakan media komik, seperti pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Pengarang memperkenalkan diri melalui komik

Sebenarnya tidak masalah jika sang pengarang ikut ambil bagian dengan melakukan perkenalan melalui media komik. Ini dapat membuat pembaca tertarik untuk mengetahui pengarang lebih jauh dengan dibuatnya komik mengenai hal tersebut.

Sebagai karya yang memiliki bahasa ilmiah, buku ini memberikan banyak wawasan dan pemikiran-pemikiran mengenai komik juga teori yang memungkinkan buku ini wajib dibaca bagi calon pengkaji komik di mana pun. Ada beberapa hal yang menarik dari buku ini, yaitu uraian mengenai komik itu. Pembaca dapat mengetahui, medium yang disebut komik pada awalnya didasarkan pada ide yang sederhana, yaitu ide untuk meletakkan satu gambar setelah gambar lainnya untuk menunjukkan pergerakan waktu. Potensi ide tersebut tidak terbatas, tetapi berulang kali dikaburkan oleh penerapannya yang sempit dalam kebudayaan populer. Jadi, teori komik di dalam buku ini dijabarkan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Pun dengan ilustrasi yang membuat anak-anak pun akn betah membacanya hingga tuntas.

Menurut Scott McCloud, untuk memahami komik,  diperlukan pemisahan bentuk dan isi dan memandang secara jernih bagaimana orang pada masa lalu menggunakan ide yang sama dan memperoleh hasil-hasil yang indah dan betapa terbatasnya peralatan dan ide yang digunakan pada zaman itu sendiri. Buku ini berusaha memungkinkan pembacanya untuk lebih jauh mengerti bagaimana memahami komik itu.

Lebih jauh lagi, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah suatu bahasa, maka kosakatanya adalah segenap simbol visual termasuk kekuatan metode kartun dan realisme, baik mandiri maupun dalam kombinasi yang mengejutkan. Jantung komik terletak pada ruang di antara panel-panel tempat daya khayal pembaca membuat gambar-gambar diam jadi hidup. Proses itu dapat dikuantifikasi, digolong-golongkan dan bahkan diukur, tetapi cara komik melukiskan gambar-gambar mental tetap saja sangat misterius.

Dengan mengandalkan urutan visual, komik menukar ruang dengan waktu. Namun, patokan ukurannya tak ada, dan waktu mengalir dalam komik dengan berbagai cara yang menakjubkan. Melalui gambar-gambar diamnya yang hanya menggunakan satu macam indera, komik menampilkan semua indera dan melalui karakter sang garis itu sendiri, komik menampilkan dunia emosi yang tak kasat mata. Garis-garis berevolusi menjadi lambang-lambang tersendiri sembari berdansa dengan lambang-lambang yang lebih muda, yakni: kata-kata.

Seperti media lain, komik hanyalah suatu ide sederhana yang mencari penerapan kompleks. Namun, status komik tetap diremehkan sebagai bukan seni menurut pandangan biasa. Status yang mencoba dilawan oleh sebagian orang (walaupun sebagian lagi justru mensyukurinya). Namun, kedudukan komik dalam masyarakat amat penting, yaitu sebagai satu di antara sedikit bentuk komunikasi antarpribadi dalam dunia yang dipenuhi robot buatan birokrasi dan pemasaran massal perubahan besar.

Lebih jauh lagi, buku ini mengungkapkan beberapa hal tentang revolusiyang terjadi di dunia komik. Komik menawarkan medium dengan keleluasaan dan kendali yang amat besar bagi sang pengarang, hubungan yang akrab dan unik dengan pembacanya. Komik dapat dikatakan sebagai karya sastra, karena komik dapat menghasilkan sekumpulan karya yang layak dipelajari dan menampilkan dengan penuh makna hidup, waktu, dan pandangan dunia sang pengarang. Dapat juga sebagai seni, karena sifat-sifat artistik formal komik dapat dipandang mampu mencapai kualitas yang sama dengan bentuk-bentuk seni sperti lukisan atau patung. Juga sebagai hak-hak konsumsi, bahwa para pembuat komik bisa memegang kendali yang lebih besar atas nasib karya-karya mereka dan memperoleh pembagian keuntungan finansial secara adil. Komik juga bisa digunakan sebagai inovasi industri, karena bisnis komik dapat dicipta agar dapat melayani produsen dan konsumen dengan lebih baik.

Persepsi masyarakat mengenai komik dapat diperbaiki sehingga setidaknya msyarakat memahami potensi komik dan dipersiapkan agar bisa menyadari adanya kemajuan jika itu terjadi. Sebagai pengawasan intitusional, lembaga pendidikan tinggi dan hukum dapat mengatasi prasangka yang telah beredar luas mengenai komik dan memperlakukan komik secara adil. Sebagai arena penyeimbangan gender, bahwa banyak komik dapat memikat semua jenis kelamin dan dibuat oleh semua jenis kelamin Komik juga dapat dijadikan sebagai representasi kaum minoritas, bahwa komik tidak hanya memikat dan dibuat oleh laki-laki berkulit putih, heteroseksual, dan berasal dari kelas menengah ke atas. Ini pun dapat merujuk pada keragaman genre, bahwa komik mampu menampilkan beraneka ragam genre, bukan hanya fantasi kekuatan remaja.

Scott McCloud di dalam buku ini mencoba beberapa hal untuk dunia komik. Pertama, ia mengenalkan dunia komik dari seluk-beluk produksi digital. Ia banyak menjabarkan dan banyak menjelaskan tentang seluk beluk dunia komik dan dengen ilustrasi yang sangat mampu berbicara banyak. Kedua, pengaruh meledaknya sistem distribusi online yang memungkinkan adanya dampak baik dan buruk. Ketiga, tantangan pamungkas media gambar digital yang tak terbatas, yaitu masalah hak cipta, pelanggaran undang-undang, dan sebagainya. Keempat, keterwakilan gender dan etnis dalam komik.

Melalui buku ini, Scott McCloud berharap pembaca akan mengerti dunia perkomikan, dari hal yang bersifat teknis hingga komik disuguhkan sebagaimana sudah dicetak dan tinggal dibaca. Ia juga menekankan bahwa era modern ini, banyak yang sudah berubah dan harus dirombak. Banyak yang ia ungkapkan dan jelaskan melalui buku ini. Ia berharap revolusi dunia perkomikan dapat terwujud kendati dunia sudah berkembang dengan sangat pesat sehingga komik dengan model klasik akan ditinggalkan dan diperbarui dengan apa yang telah ia ungkapkan dalam buku ini.

Selain membuka wawasan dan cakrawala tentang dunia komik, buku ini juga menghibur. Bahasa yang digunakan Scott McCloud sangat renyah, walaupun ada beberapa istilah yang membuat pembaca membuka kamus atau mencari referensi lain guna memahami apa yang Scott Mccloud maksud. Namun, pengonsepan buku teori ini dalam bentuk komik atau tulisan bergambar dapat menjadikan buku ini unik dan layak dibaca oleh semua kalangan. Buku tentang komik ini bagus dibaca untuk semua kalangan, terutama para pegiat komik dan akademisi yang haus akan buku teori komik kendati buku tentang komik sangatlah jarang. (Achmad Muchtar)


Gambar 3. Sampul
DATA BUKU
Judul: Mencipta Ulang Komik

Judul Asli: Reinventing Comics
Penulis: Scott McCloud
Penerjemah: Damaring Tyas Wulandari Palar
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta
Cetakan: I, Maret 2008
ISBN: 9799101050, 9789799101051
Dimensi: 17 cm x 25 cm
Tebal: iv + 252 halaman




DATA GAMBAR
Gambar 1 dan 2: print screen dengan menggunakan komputer dari laman Google Books: Reinventing Comics (Mencipta Ulang Komik) (http://books.google.co.id/books?id=8Z5SyzS_OpsC&pg=PA20&hl=id&source=gbs_selected_pages&cad=3#v=onepage&q&f=false), diunduh pada Kamis, 2 Januari 2014 pukul 20.00 WIB.

Gambar 3: http://www.homerianshop.com/product.php?category=1&product_id=538, diunduh pada Kamis, 2 Januari 2014 pukul 21.30 WIB.

Komentar

  1. wah informatif banget bang...
    memberikan saya sudut pandang baru tentang komik :)
    salam kenal

    BalasHapus
  2. Terima kasih telah mengunjungi blog ini dan mau membacanya, MasMaoe. Salam kenal balik :)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. maaf saya sedang mencari buku ini untuk tugas akhir saya, bisa minta tolong bagaimana saya bisa mendapatkannya ya? di bukukita.com sudah habis soalnya, terima kasih banyak

    BalasHapus

Posting Komentar