Terima kasih, Novita, sudah berkunjung di blog-ku dan mau membaca cerpen yang biasa-biasa saja ini. Kalau untuk cerbung, sepertinya aku belum kepikiran dan kurang tertarik pada cerita bersambung. Untuk cerita baru dan tidak ada kaitannya dengan cerpen ini mungkin akan lebih menantang. Yuk, nulis lagi, lagi, dan lagi! :)
Wew, komentarnya Mbak Andam :D Oke, bakalan tetap nulis, nih. Makasih pujiannya. Dan makasih udah nyempetin mampir di blog yang sangat sederhana ini :)
dijadikan cerbung saja mas masih ada greget tentang apa, bgaimana, dan kenapa seperti itu? lanjuuuuut. :)
BalasHapusTerima kasih, Novita, sudah berkunjung di blog-ku dan mau membaca cerpen yang biasa-biasa saja ini. Kalau untuk cerbung, sepertinya aku belum kepikiran dan kurang tertarik pada cerita bersambung. Untuk cerita baru dan tidak ada kaitannya dengan cerpen ini mungkin akan lebih menantang. Yuk, nulis lagi, lagi, dan lagi! :)
HapusWew, cerpenny Mas Much :D...Haha, keep writing y... Tulisannya bgs :D
BalasHapusWew, komentarnya Mbak Andam :D
HapusOke, bakalan tetap nulis, nih.
Makasih pujiannya.
Dan makasih udah nyempetin mampir di blog yang sangat sederhana ini :)
Aku lagi nyari beberapa referensi nih cerpen-cerpen yang dimuat di HAI
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi.
:)
Sama-sama, Ayuni Adesty.
HapusSalam kenal :)