Surat yang Tak Kunjung Datang

Cerpen Achmad Muchtar (Majalah Hai No. 02/2014/XXXVIII, 13-19 Januari 2014)


Ilustrasi oleh Gio / Rahman Subagyo (Dok. Majalah Hai)


DELETED

Komentar

  1. dijadikan cerbung saja mas masih ada greget tentang apa, bgaimana, dan kenapa seperti itu? lanjuuuuut. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Novita, sudah berkunjung di blog-ku dan mau membaca cerpen yang biasa-biasa saja ini. Kalau untuk cerbung, sepertinya aku belum kepikiran dan kurang tertarik pada cerita bersambung. Untuk cerita baru dan tidak ada kaitannya dengan cerpen ini mungkin akan lebih menantang. Yuk, nulis lagi, lagi, dan lagi! :)

      Hapus
  2. Wew, cerpenny Mas Much :D...Haha, keep writing y... Tulisannya bgs :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wew, komentarnya Mbak Andam :D
      Oke, bakalan tetap nulis, nih.
      Makasih pujiannya.
      Dan makasih udah nyempetin mampir di blog yang sangat sederhana ini :)

      Hapus
  3. Aku lagi nyari beberapa referensi nih cerpen-cerpen yang dimuat di HAI
    Terima kasih sudah berbagi.
    :)

    BalasHapus

Posting Komentar