Saya terbangun, ketika saya mengecek inbox di hape, banyak SMS masuk--termasuk notifikasi dari Twitter--yang berisi ucapan ulang tahun--meskipun mereka tidak menyebutkan angka--yang membuat saya merasa tua. Seketika saya mengingat usia saya--dua puluh (sensor)--dan saya lalu mengingat-ingat dulu waktu kanak-kanak, di usia seperti ini saya dulu membayangkan, saya sudah seperti orang berpakaian rapi, berjas, berdasi, tinggal di apartemen dengan segudang kesibukan, dan ditemani bidadari--ah, ini adalah hal yang tabu bagi saya saat ini (bangun ... bangun ... jangan mimpi terus, hahaha). Ini merupakan efek dari tontonan saya waktu kanak-kanak dulu. Sekarang saya sudah menjadi manusia dengan usia seperti tokoh-tokoh pada tontonan saya waktu itu, dan saya melihat diri saya, jauh sekali untuk menjadi seperti mereka.
Angka ini, seiring bertambahnya hari, semakin membuat saya tertekan-terdesak. Usia batasan saya boleh melajang saat itu adalah dua puluh (sensor) tahun, dan tinggal beberapa tahun lagi. Tapi, mungkin akan lebih lama lagi, mengingat diri saya yang masih kelihatan muda--fisik dan mental--bahkan akhir-akhir ini pun saya dikira masih sekolahan. Tidak apa-apa, mungkin saya mesti memelihara kumis dan jambang agar kelihatan tua, atau bagaimana lagi agar saya kelihatan tua?
Di usia saya yang semakin banyak ini, saya harap saya dapat lebih dewasa lagi, lebih terbuka kepada dunia luar, lebih banyak bersilaturahmi, semakin banyak mengenal manusia dan dunia, semakin banyak menghasilkan karya yang berguna, semakin membahagiakan ibu saya yang telah membanting tulang demi saya, semakin berguna bagi saudara-saudara saya, tetangga-tetangga saya, sahabat-sahabat saya, orang-orang yang mengenal saya, teman-teman saya, dan tentunya, terutama agar saya dapat lebih mendekatkan diri saya kepada Sang Pencipta--Tuhan Yang Maha Esa.
 |
| Ucapan Selamat Ulang Tahun di Facebook (Dok. Pribadi) |
 |
| Ucapan Selamat Ulang Tahun di Twitter (Dok. Pribadi) |
Terima kasih atas ucapannya, Teman-teman. Salam.
Komentar
Posting Komentar